Hal Tersulit dalam Memerankan Captain America bagi Chris Evans

Minggu, 30 Juni 2019 - 19:52 WIB
Hal Tersulit dalam Memerankan Captain America bagi Chris Evans
Hal Tersulit dalam Memerankan Captain America bagi Chris Evans
A A A
SEATTLE - Salah satu tokoh Marvel Cinematic Universe (MCU) yang paling lekat di hati penggemarnya adalah Steve Rogers alias Captain America. Tokoh ini tidak hanya disukai karena aksi heroiknya sebagai Captain America, tapi juga karena sikap ksatria dan rendah hati yang selalu ditampilkan Steve dalam setiap penampilannya di film. Selama 11 tahun perjalanan MCU, tokoh ini lekat dengan sosok pemerannya, Chris Evans.

Sejak kali pertama diperkenalkan di Captain America: The First Avenger, Steve ditampilkan sebagai sosok yang baik, pria terhormat yang selalu mementingkan kepentingan orang lain ketimbang dirinya sendiri. Ini yang membuatnya menjadi beku di film pertama dan meretakkan persahabatannya dengan Tony Stark/Iron Man di Captain America: Civil War.

Ternyata, mempertahankan elemen yang membangun sosok Steve di MCU adalah hal tersulit bagi Chris selama memerankan tokoh tersebut. Hal itu diakui Chris saat tampil di ACE Comic Con di Seattle akhir pekan ini. Menurut Chris, mempertahankan integritas karakter itu sementara juga menemukan cara untuk membuatnya menarik dan menghibur adalah bagian tersulit dari peran tersebut.

“Hal tersulit terkait karakter itu adalah dia adalah orang baik dan juga berusaha menemukan cara baru untuk membuatnya menarik, itulah tantangannya karena dia selalu menempatkan dirinya di bagian akhir dan itu menjadi semacam kolaborasin nyata antara saya dan Kevin (Feige, presiden Marvel Studios) dan (sutradara Avengers 3 dan 4) Russo (bersaudara) dan (penulis film Avengers 3 dan 4) Christopher Markus dan Stephen McFeely dalam hal berusaha mempertahankan sifatnya. Dia itu pendiam. Dia tidak seperti, kalian tahu banyak karakter lain di semesta Marvel yang suka menggunakan kata-kata untuk keuntungan kreatif dan Cap itu sedikit lebih sederhana dan sulit menciptakan cerita tentang dia hingga ada yang menciptakan konflik, tapi tidak hanya membuatnya fokus di mana situasinya terjadi di sekitarnya,” papar Chris seperti dikutip ComicBook.com.

Menurut Chris, dia menemukan cara untuk menyatukan semua itu berkat peran usaha grup. “Dalam banyak cara, saya akan bergantung pada Kevin Feige dan Joe Russo dan Markus dan McFeely untuk berusaha membantu saya menemukan cara membuatnya konsisten sekaligus menghibur. Ini adalah usaha grup,” ujar Chris.

Konsistensi dan inklinasi Steve-lah yang menempatkan dirinya di akhir yang membuat akhir Avengers: Endgame berjalan dan mengejutkan para penggemar. Setelah menyelamatkan semesta dan Thanos dan mengembalikan mereka yang menghilang akibat jentikan jari Thanos, Steve memilih tinggal di masa lalu setelah mengembalikan Batu Keabadian di tempat yang tepat di lini masa, akhirnya mendapatkan akhir bahagia dengan hidup bersama Peggy Carter. Dia jelas layak mendapatkan akhir yang bahagia, tapi ini menciptakan banyak pertanyaan di antara penggemar tentang pengaruh terhadap lini masa. Ini adalah subyek yang mungkin dijawab Chris.

“Saya tidak yakin bisa memberikan jawabannya. Itu selemah kotoran, tapi tanyakan kepada penulisnya. Lihat, saya paham banyak yang bisa kalian pertanyakan tentang kontinuitas waktu tapi kalau ada satu hal yang saya pelajari dari bekerja dengan Marvel, mereka tidak meninggalkan batu begitu saja. Tidak,” tutur Chris.

Memerankan tokoh Captain America mungkin adalah sebuah rezeki bagi Chris. Awalnya, dia dua kali menolak memerankan peran itu. Namun, kini percaya, menolak tawaran Marvel akan menjadi kesalahan terbesar bagi hidupnya.

“Terus maju setelah memerankan sebuah peranan itu sangat berarti bagi saya, saya kira aktor mana pun—bahkan ketika saya ambil peranan ini di awal, tidak bisa dibantah kalau kalian memerankan ceirta semacam ini, di kepala kalian akan seperti, ‘Yah, apa saya akan terkungkung dengan karakter ini?’ Dan, selama 10 tahun terakhir, kalian tidak bisa tidak menerima fakta bahwa ketika kalian berjalan di jalanan, semua orang seperti, ‘Cap!’” ujar dia.

Chris dua kali menolak tawaran Marvel untuk tampil sebagai Steve Rogers sebelum akhirnya menyerah dan menerima tawaran itu. Dia kali pertama tampil pada 2011. Sebelumnya, Chris pernah tampil di film Marvel produksi Fox, yaitu Fantastic Four sebagai Human Torch.

“Tapi, yang benar adalah, Marvel telah membuat sebuah koleksi film yang bahkan—kalau saya tidak pernah menjadi bagian film ini, kalau saya menolaknya—akan menjadi kesalahan terbesar dalam hidup saya,” kata Chris.

“Saya menganggap film-film ini seperti Star Wars bagi saya. Film ini sangat istimewa. Koleksi yang tidak bisa dipercaya, jahitan film yang mereka (hubungkan). Ini tidak akan pernah terjadi lagi. Ini adalah sesuatu yang Kevin Feige dan koleksi aktor yang sangat istimewa yang saya merasa terberkahi bisa bekerja bersama mereka, dan sutradara dan penulis—ini sangat istimewa bagi saya. Jadi, yang muncul dari itu adalah koneksi yang tidak bisa terpisahkan dari peran itu, saya bangga. Kalau kalian bilang saya tidak akan pernah bisa membuat film lagi dan ini yang saya dapatkan, saya tidak apa-apa. Karena bagi saya, ini sangat istimewa,” papar dia.

Chris terkonfirmasi selesai dengan peran Captain America dengan pensiunnya Steve di akhir Avengers: Endgame. Dia berharap bisa meneruskan langkahnya sebagai aktor dan sutradara.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4001 seconds (0.1#10.140)